Selasa, 01 Juni 2010
ada pengalaman
Seorang pria aneh mengenakan setelan jas rapih menaiki angkutan yg saya tumpangi di jalan jendral sudirman sore ini. Heran dengan penampilannya, biasanya pria berpenampilan seperti ini selalu mengenakan mobil pribadi untuk bepergian.Keadaan angkot saat itu sangat hening sampai salah seorang anak sma tiba tiba duduk gelisah dan mengaku kehilangan telepon genggamnya
"tadi di taruh dimana dek?" kata ibu ibu yg duduk di depannya
"tadi di saku bu !" katanya gelisah, matanya menatap satu persatu orang yg ada di dalam angkutan tersebut, pria aneh yg baru naik tadi sangat di tatapnya tajam, tapi pria itu tersenyum.
"kiri pak !" kata seorang wanita berpakaian serba putih, supirpun memberhentikan lajunya, beberapa orang turun di halte bus.
"bapak mencuri hp saya ya ?" katanya menuduh pria berjas rapih yg duduk di sampingnya, bapak tersebut tentu saja berubah menjadi melotot tapi tidak marah marah
"jangan asal menuduh de" katanya membela diri, semua orang yg ada dalam angkutan itu langsung memperhatian pria itu.
"loh.. Saya berani sumpah" timpalnya lagi
"coba di misedcall hp nya !" kataku gerah mendengar perseteruan di kaleng hijau beroda empat yg pengap.
"percuma di silent"
"tapi kan kerasa bergetar" timpalku lagi tetap datar.
"di coba dulu aja de" kata ibu di depannya, dan orang orang yang lain seakan tak perduli dengan kasus kehilangan ini yg bisa jadi tersangkanya adalah mereka.
"nih pake ini aja" seraya memberikan telepon milik saya. Dia mengambilnya dengan ragu ragu lalu memijit nomornya, matanya masih menatap pria berjas itu dengan bengas,
sesaat kemudian wajahnya terkejut hebat lalu ia mengorek ngorek isi tasnya dan menemukan HWAWEI nya di dalam tasnya, pria berjas itu tersenyum sinis.
"maaf pak !"
"jangan asal tuduh de lain kali" kata pria itu, wajahnya masih sinis. Sedangkan anak sma itu hanya tertunduk malu.
Dan tadi pagi sehabis saya mandi saya menyadari jam tangan saya tidak ada di tempatnya, saya memang tidak suka ke sekolah tanpa jam tangan. Sudah 7 putaran saya mengitari rumah dan jam saya tidak saya temukan
"lupa nyimpen kali" kata ibu saya yg juga ikut sibuk mencari pagi itu
"engga kmaren ada di atas"
"cari lagi yg bener!" kata ibu saya menghentikan pencariannya. Saya berfikir pasti kaka saya yg pake jam itu, soalnya dari kmarin kmarin dia minjem jam saya terus. Saya sudah jengkel setengah mati, "kalo mau pinjem bilang dulu dong" gerutu saya pagi itu. Alhasil saya kesekolah dengan wajah kusut dan tanpa jam tangan.
Siangnya ibu saya sudah menyambut saya di depan pintu sambil memegang jam tangan saya.
"ketemu di kamar mandi" o.. Ia.. Saya lupa menggantungkan jamnya kemarin di kapstop kamar mandi.
Manusia sering kali berfikiran negatif pada sesamanya. Padahal belum tentu yg difikirkannya itu benar. Terkadang tuduhan semacam itu selalu terjadi ketika kita kesal dan langsung ber prasangka buruk pada orang orang yg memungkinkan pada kasus yg di alaminya.
Benar, saat kita kesal pada orang lain kita akan cencerung berfikir banyakhal yg negatif tentang mereka.
Ya.. Saya juga tidak begitu tau tentang pemahaman lain, ini hanya fikiran sempit.
Maklumlah anak sma masih labil (itu yg dikatakan teman saya saat mendapatkan banyak hal negatif tentang dirinya)

0 Comments:
Posting Komentar
<< Home